Powered by Blogger.

Sifa-Sifat Teori Ekonomi

Sifa-Sifat Teori Ekonomi. Sifat-Sifat Umum di dalam teori ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Variabel-Variabel

Pada hakikatnya teoi menunjukkan tentang bagaimana berbagai hal berkaitan satu sama lain.  Teori mengemukakan pandangan tentang bagaimana perubahan suatu faktor mempengaruhi faktor lainnya.  Hal-hal yang berkaitan satu sama laindinamakan variabel, yaitu suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan.  Variabel adalah suatu unsur yang penting dalam setiap teori.  Sebagai contoh perhatikan peranan variabel dalam teori harga.  Teori tersebut pada hakikatnya bertujuan untuk menjelaskan bagaimana harga barang ditentukan.  Dalam teori harga antara lain diterangkan sifat permintaan dari para pembeli dan ini dikenal sebagai hukum pemintaan.  Hukum ini mengatakan: Kalau harga suatu barang berubah maka jumlah permintaan terhadap barang itu juga akan berubah.  Dalam teori pemintaan ini, dengan jelas dapat dilihat bahwa ia mempunyai dua variabel, yaitu: harga dan jumlah barang yang diminta/dibeli.  Hkum permintaan itu meneragkan bagaimana sifat hubungan antara dua variabel tersebut.

Dalam membahas mengenai variabel perlu dibedakan dua variabel berikut: endogen dan eksogen.  Variabel endogen adalah variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori terebut.  Sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel endogen tetapi ia ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori tersebut.  Untuk lebih memahami perbedaan kedua variabel tersebut perhatikan pernyataan berikut: “Harga beras di Jawa Barat tergantung kepada keadaan iklim di daerah penanaman padi di Jawa Barat”.  Harga beras adalah variabel endogen karena perubahannya dipengaruhi oleh vaiabel lain dalam pernyataan itu, yaitu iklim.  Iklim yang buruk mengurangiproduksi dan ini akan menaikkan harga.  Variabel yang kedua yaitu iklim, adalah variabel yang eksogen, kerana ia tidak dipengaruhi oleh harga tetapi oleh faktor-faktor yang tidak dinytakan dalam teori tersebut.

2. Asumsi

Membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan merupakan salah satu syarat penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial.  Tanpa asumsi sangat sukar untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan di antara berbagai variabel oleh karena kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangat kompleks sifatnya.  Suatu peristiwa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan menerangkan bagaimana berbagai faktor tersebut akan mempengaruhi peristiwa itu menjadi sangat rumit.  Maka gambaran yang lebih sederhana mengenai bagaimana hubungan diantara suatu peritiwa dengan fakor-faktor terpenting yang mempengaruhinya.  Ini berarti teori harus membuat penyederhanaan ke atas kejadian yang sebenarnya dalam masyarakat.  Penyerdahaan itu dilakukan dengan membuat pemisalan.  Pemisalan itu dikenal sebagai ceteris paribus.  Kata-kata tersebut diambil dari bahasa latin dan artinya “hal-hal lain tidak mengalami perubahan”.

Untuk mengetahui dengan lebih jelas peranan pemisalan dalam teori, ada baiknya kalau diperhatikan suatu teori dalam ilmu ekonomi dan pemisalan-pemisalan yang digunakan dalam analisis tersebut.  Perhatikan kembali teori permintaan (teori harga).  Telah dinyatakan bahwa permintaan terhadap suatu barang, misalnya beras, sangat tergantung pada harganya.  Harga tinggi mengurangi perminaan dan makin rendah harga, makin banyak permintaan.  Pernyataan ini berarti harga memegang peranan penting dalam dalam menentukan permintaan.  Akan tetapi, disamping harga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan seperti pendapatan masyarakat, harga barang lain, dan cita rasa dalam masyarakat.  Sekalipun harga tetap tetapi apabila pendapatan bertambah maka permintaan akan mengalami perubahan.  Begitu pula sebaliknya, walaupun harga tidak berubah, permintaan dapat berubah kalau barang-barang lain harganya berubah.  Peranan cita rasa dalam mempengaruhi permintaan sringkali tidak boleh diabaikan.  Kalau masyarakat tidak menyukai lagi suatu barng, penurunan harga harga tidak dapat menambah permintaannya.  Jadi dalam membuat teori bahwa permintaan dipengaruhi oleh harga, dibuat pemisalan ceteris paribus.

3. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat hubungan itu dapat dibedakan kepada dua golongan.  Yang pertama dinamakan hubungan langsung, yaitu keadaan dimana perubahan nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak kearah bersamaan.  Kalau pendapatan masyarakat bertambah maka konsumsi mereka akan bertambah, merupakan suatu contoh daripada hubungan yang bersifat hubunan langsung.  Sifat hubungan yang kedua dinamakan hubungan terbalik, aitu apabila nilai-nlai variabel yang dibicarakan berubah kearah bertentangan.  Kenaikan harga yang menyebabkan permintaan menurun adalah contoh hubungan yang terbalik.

Hipotesis sangat penting peranannya dalam mengemukakan teori.  Ini mengemukakan sifat-sifat daripada hubungan variabel-varibel yang diterangkan.  Hipotesis merupakan pernyataan yang menggambarkan kekadaan pada umumnya wujud.  Dengan demikian ia tidak 100 persen benar, akan terdapat sifat hubungan diantara variabel yang berbeda dengan hipotesis yang dibuat.  Walau bagaimanapun, hipotesis mash tetap dianggap benar apabila sebagian besar- misalnya 80 persen atau lebih- dari peristiwa yang terjadi mempunyai sifat-sifat seperti dinyatakan dalam hipotesis. Sebagai contoh hipotesis yang menyatakan bahwa kalau harga suatu barang mengalami kenaikan maka permintaannya akan berkurang, adalah benar, apabila sebagian kecil saja daripada peristiwa yang diamati mnunjukkan keadaan yang berbeda dngan sifat hubungan antara harga dan permintaan yang dinyatakan dalam hipotesis- yaitu kalau harga naik, permintaan berkurang.

Suatu hipotesis merupakan hubungan fungsional, yaitu ia menyatakan mengenai sifat-sifat hubungan diantara variabel-variabel.  Adakalanya hipotesis dalam analisis ekonomi dibuat dengan sangat spesifik.  Sebagai akibatnya, hubungan fungsional yang diterangkan dalam hipotesis itu menjadi sangat spesifik pula.  Dalam hipotesis yang seperti itu dapatlah dilihat besarnya pengaruh peubahan suatu variabel kepada perubahan variabel lainnya.  Hipotesis mengenai pengaruh harga kepada permintaan suatu barang, sebagai contoh, dapat menerangkan persentasi penurunan permintaan yang akan berlaku apabila harga naik sebanyak 10 persen.

4. Membuat Ramalan


Membuat ramalan merupakan peranan penting lainnya yang dibahas oleh teori ekonomi.  Teori ekonomi memberikan dua sumbangan penting di dalam menganalisis kegiatan ekonomi dalam masyarakat.  Yang pertama, adalah menerangkan mengapa peristiwa-peristiwa tertentu berlaku dan apa yang menjadi penyebabnya sehingga bentuk peristiwanya adalah seperti itu.  Dengan mempelajari teori-teori ekonomi antara lain dapatlah diterangkan mengapa harga-harga meningkat, mengapa kelebihan atau kekuragan penawaran berlaku, apa yang menyebabkan pengangguran, dan mengapa kemerosotan kurs valuta asing berlaku.  Dengan mempelajari berbagai teori yang tersedia dapatlah diketahui bagaimana suatu perekonomian berfungsi.

Di samping dapat menerangkan bagaimana fungsinya suatu perekonomin, teori ekonomi dapat pula meramalkan keadaan yang berlaku.  Peramalan itu dapa digunakan sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dalam perekonomian.  Andaikata analisis ekonomi menunjukkan bahwa peristiwa yang tidak diinginkan akan berlaku dalam perekonomian, langkah-langkah pencegahan dapat dilaksanakan agar peristiwa yang tidak diingini tersebut dapat dihindarkan, atau seidak-tidaknya dikurangi pengaruh buruknya.

Terima kasih atas kunjungannya di blog Menara Ilmu semoga artikel  tentang Sifa-Sifat Teori Ekonomi bermanfaat untuk anda.

Anda baru saja membaca artikel di Menara Ilmu berkategori Ekonomi dengan judul Sifa-Sifat Teori Ekonomi. Anda bisa sebarkan artikel ini dengan URL http://menarailmuku.blogspot.com/2012/12/sifa-sifat-teori-ekonomi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -
Beri Komentar Untuk "Sifa-Sifat Teori Ekonomi"