Powered by Blogger.

Klasifikasi Wortel (Daucus Carota L.)

Klasifikasi Wortel (Daucus Carota L.)

Klasifikasi Daucus Carota L

1. Kingdom : Plantae

2. Subkingdom : Tracheobionta

3. Divisi : Magnoliophyta

4. Super Divisi : Spermatophyta

5. Kelas : Magnoliopsida

6. Sub Kelas : Rosidae

7. Ordo : Umbelliferae (Apiaceae)

8. Famili : Umbelliferae

9. Genus : Daucus

10. Spesies : Daucus carota L.

Nama Umum Wortel (Daucus carota L.)

Indonesia : Wortel

Inggris : Carrot

Sunda : Boktel

Jawa : Wortol

Madura : Ortel


Deskripsi Wortel (Daucus carota L.)

Batang : Bulat, tidak berkayu, tidak bercabang


Daun : Majemuk berganda

Bentuk Daun : Seperti anak panah, Berbentuk menyerupai payung


Nomor Identifikasi (Kunci Determinasi)

1b...2b...3b...4b...9b...
10b...11b...12b...13b...
14a...15b...16a...239a...240b...24a

Terima kasih atas kunjungannya di blog "Menara Ilmu" semoga artikel Klasifikasi Wortel (Daucus Carota L.) dapat bermanfaat untuk anda.
Unknown Pertanian

Peran Manajemen Keuangan

Peran Manajemen Keuangan. Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

Kegiatan penting yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :

1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.

2. Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.

3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.

4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :

1. Jika manajemen keuangan menuju pada memeksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.

2. Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.

3. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi disemua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.

 4. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur tentang perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut. Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memeksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis.

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
Unknown Ekonomi

Tinjauan Umum Nematoda

Tinjauan Umum Nematoda. Nematoda berasal dari bahasa Yunani ‘’Nema’’ yang artinya benang. Nematoda adalah cacing yang bentuknya panjang, silidrik (gilik), tidak bersegmen dan tubuhnya bilateral simetrik. Panjang cincin ini mulai dari 2 mm sampai 1 cm (Onggowaluyo, 2001).

Nematoda mempunyai  jumlah spesies yang terbesar diantara cacing yang hidup sebagai parasit. Cacing bersifat parasit pada manusia dikelompokan dalam dua golongan besar yaitu cacing bulat (Nemathelminthes) dan cacing pipih (Platyhelmintshes). (Natadisastra Djaenudin, 2009).

Nematoda adalah cacing yang tidak bersegmen, bilateral simetris, mempunyai saluran cerna yang berfungsi penuh dan biasanya berbentuk silinder sehingga lebih dari 1 cm.

Dalam hal ini merupakan sebagiaan dari beberapa hospes namatoda usus yang menyebabkan masalah kesehatan masyarakat di Indonasia. Penularan nematoda usus melalui tanah atau biasa juga di sebut‟Soil Transmitted Helminthes’’dapat terjadi pada spesies Ascaris lumbricoides (Gandahusada S, 2000).
Cacing nematode bukanlah termasuk golongan mikroba yang bersel satu dan tidak membutuhkan mikroskop untuk melihatnya.

1. Sifat Umum Nematoda

a. Kulit

Tubuhya diselimuti oleh suatu lapisan kutikula yang dihasilkan oleh eksetadeum pada waktu terjadi perubahan kulit (eksofikasi), maka kutikula tersebut dilepaskan.Warna kulit yang terbentuk adalah putih,kuning sampai kecoklatan. Dibawah kutikula terdapat subkutikula yang berbentuk sinkisial. Dibawah lapisan ini terdapat serat-serat lomgitudinal.Dan jaringan syaraf terdapat dalam ektoderm.

b. Saluran Usus

Terdiri dari usus awal, tengah dan akhir. Usus awal dan akhir dilapisi oleh kutikula yang juga tanggal/lepas pada waktu tukar kulit.

c. Alat Bial (Genitalia)

Betina berpasangan, masing-masing terdiri dari ovarium, ovidnot dan uterus. Kedua uterus bersatu menjadi vagina. Yang jantan tidak berpasangan terdiri dari testis  dan vas deferens, juga mempunyai spekula yang biasanya dua buah.

d. Telur

Sel telur yang di buahi membentuk membrane kuning yang jadi kulit pertama,sedangkan kulit di hasilkan oleh dinding uterus. Bentuk telur seperti ellips dan mudah di bedakan dari tiap-tiap jenisnya 1.Telur → 2. Larva Rhabditiform → 3.Larva → 4.cacing dewasa.

2. Nematoda Usus

Cacing ini sehubungan banyaknya faktor yang menunjang untuk nematode usus  merupakan kelompok yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia karna masih banyak yang mengidap hidup suburnya cacing parasit ini.

Berdasarkan fungsi tanah pada siklus hidup cacing ini, Nematoda usus dibagi atas dua kelompok yaitu Soil Transmitted Helminths adalah Nematoda usus yang dalam siklus hidupnya membutuhkan tanah untuk proses pematangan sehingga terjadi perubahan dari stadium non infektif menjadi stadium infektif (Natadisatra Djaenudin, 2009).
Yang termasuk kelompok nematode usus ini adalah :

a. Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)

b. Cacing tambang (Necator americanus)

c. Cacing cambuk (Trichuris trichiura)

d. Strongyloides stercoralis (Gandahusada S, 2000).

Nematoda usus biasanya matang dalam usus halus dimana sebagian besar cacing dewasa melekat dengan kait orang atau lempeng pemotong. Cacing ini menyebabkan penyakit karena menyebabkan kehilangan darah, iritasi dan alergi.
Nematoda usus lain atau disebut juga nematode usus non soil transmitted yaitu nematode usus yang dalam siklus hidupnya tidak membutuhkan tanah. Ada dua spesies yang termasuk kelompok ini, yaitu :

1. Cacing kremi (Enterobius vermicularis) menimubulkan enterobiasis.
2. Trichinella spiralis dapat menimbulkan trichinosis.
Unknown Kesehatan

Pengertian dan Jenis-jenis Rasio Likuiditas

Pengertian Rasio  Likuiditas. Rasio likuiditas adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Sedangkan Jenis-jenis rasio likuiditas antara lain :

1. Rasio lancar (current rasio)

Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin safety)suatu perusahaan. Rasio untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat digunakan rumus sebagai berikut :

2.  Rasio cepat (Quick ratio)

Rasio cepat atau rasio sangat lancar atau test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).

Rumus untuk mencari rasio cepat (Quick ratio)dapat digunakan sebagai berikut :


3.  Ratio kas (Cash ratio)

Disamping kedua rasio yang sudah dibahas diatas, terkadang perusahaan juga ingin mengukur seberapa besar uang yang benar-benar siap untuk digunakan untung membayar utangnya.

Rumus untuk mencari rasio kas ata cast ratio dapat digunakan sebagai berikut :
4. Rasio perputaran kas

Berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.


Rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas yaitu :

Terima kasih atas kunjungannya di blog Menara Ilmu semoga artikel  tentang Pengertian dan Jenis-jenis Rasio  Likuiditas bermanfaat untuk anda.
Unknown Ekonomi

3 Penyakit Mematikan

3 Penyakit Mematikan. Penyakit mematikan (Terminal illness) merupakan suatu penyebab depresi dan tingkat stres yang sangat tinggi. Penyakit mematikan umumnya bersifat kronis, artinya penyakit ini berlangsung untuk jangka waktu yang lama dan semakin lama penyakit ini tidak ditangani dengan baik, maka penyakit ini akan bertambah parah dan berujung pada kematian.

JENIS PENYAKIT YANG MEMATIKAN

1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mendapat perhatian dalam dunia kedokteran. Penyakit ini relatif memiliki risiko kematian yang tinggi dibandingkan dengan penyakit yang lain. Di negara maju penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab kematian utama. Di indonesia sendiri penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor tiga, setelah kanker dan stroke (Cermin Dunia Kedokteran No. 67). Kebanyakan penyakit jantung diderita oleh individu-individu yang berusia antara 40-65 tahun. Walaupun tidak menutup kemungkinan diderita oleh individu yang berusia muda.
Dampak penyakit jantung tidak hanya menyebabkan risiko kematian tetapi juga meluas pada masalah-masalah fisik, sosial psikologis, dan ekonomi.  Tekanan psikologis merupakan keadaan emosional yang sering timbul pada pasien penderita penyakit jantung koroner, lebih-lebih lagi bila ia memiliki pengetahuan tentang pengalaman dan nasib penderita penyakit jantung pada masa lalu yang telah memberi kesan umum tentang prognosisnya yang kurang baik. Suatu studi menyimpulkan bahwa pasien yang menderita suatu penyakit dengan kondisi akut sebagian besar menunjukkan adanya gangguan psikologis diantaranya adalah depresi.

Dalam suatu studi yang dilakukan Frasure Smith dan rekan-rekannya (1993) menemukan bahwa kondisi depresi berat merupakan faktor risiko penyebab kematian setelah  6 bulan pasien mengalami serangan jantung. Dengan kata lain pasien penderita penyakit jantung koroner dengan kondisi yang yang tidak terlalu parah namun mengalami depresi berat memiliki risiko dua kali lebih besar timbulnya risiko kematian dan reinfark daripada pasien penderita penyakit jantung koroner yang sangat parah (namun tidak mengalami depresi).

2. Penyakit Kanker

 Kanker berasal dari sel-sel yang tumbuh secara tidak normal dalam tubuh manusia. American Cancer Society mendefenisikan kanker sebagai kelompok penyakit yang ditandai pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol.

Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada kabinet indonesia bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), kanker telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat indonesia.  begitu pula dalam sambutannya ketika membuka temu ilmiah dokter bedah onkologi indonesia ke-1 beliau mengatakan bahwa jumlah pasien kanker di indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk indonesia.

Kadangkala proses penanganan kanker sangat membebani penderita dibandingkan penyakitnya sendiri, misalnya proses radiasi dan obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel kanker ternyata dapat mengakibatkan kerusakan tubuh bahkan berpotensi untuk  menyebabkan hilangnya fungsi tubuh yang tidak dapat diperbaiki (Burish, 1987). Proses penanganan kanker juga disertai dengan rasa sakit, kecemasan, disfungsi seksual, dan kemungkinan perawatan di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama (Redd & Jacobsen, 1988).

Penelitian yang dilakukan oleh Hadjam (2000) terhadap pasien kanker menemukan bahwa pasien yang mengalami kanker menunjukkan stres dan depresi yang ditunjukkan dengan perasaan sedih, putus asa, pesimis, merasa diri gagal, tidak puas dalam hidup, merasa lebih buruk dibandingkan dengan orang lain, penilaian rendah terhadap tubuhnya, dan merasa tidak berdaya.

Oleh karena itu, pasien kanker tidak boleh dibiarkan sendirian dan tidak boleh diberikan perawatan fisik saja, namun perlu perawatan psikologi untuk mengurangi keluhan-keluhan mental pasien dan mendapat dukungan dari keluarga.

3. Penyakit Stroke

Pada umumnya masyarakat mengenal stroke sebagai penyakit yang dapat menimbulkan kematian, bahkan penyakit tersebut telah menjadi suatu hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang. Dinilai menakutkan karena bukan saja penyakitnya tetapi pasca serangannya.

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia, sekitar 11% ( Wolf & Kannel, 1981 dalam Agustin, 2003) atau 12,5% dari seluruh kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Angka kematian akibat stroke mencapai 30% dan akan semakin tinggi dengan bertambahnya usia, sedangkan menurut WHO angka kemungkinan terjadi cacat fisik adalah sekitar 50-70% diantara keseluruhan penderita. Selain menimbulkan cacat fisik, stroke pun dapat mengakibatkan cacat kepribadian.

Menurut Psikiater Dr. Teddy Hidayat, stroke merupakan sindrom gagangguan otak yang bersifat vokal akibat adanya gangguan sirkulasi darah otak. Gangguan klinis stroke tidak saja berupa gangguan sistem saraf seperti lumpuh sebagian atau seluruh tubuh, mulut yang tidak simetris atau kelumpuhan otot mata sehingga sulit dibuka, tetapi juga menimbulkan gangguan fungsi berpikir, tingkah laku, dan emosi.

Individu yang mengalami  stroke dengan stres emosional tinggi tidak akan mampu memandang dirinya secara objektif, selalu menyesali keadaan diri, tidak percaya diri dan bersikap negatif terhadap orang lain dan lingkungan sosialnya, dan hal tersebut akan memperburuk kesehatannya. Sebaliknya individu yang bebas dari stres emosional akan menjadi individu yang rileks, mampu menghayati perasaan emosionalnya dan mengenali potensi-potensi yang dimiliki serta dapat melakukan evaluasi tentang keadaan dirinya sehingga dapat memunculkan penilaian positif terhadap keadaan dan kondisi dirinya. Hal tersebut tentu akan mempercepat proses penyembuhan pasca stroke (Agustin, 2003).
Unknown Kesehatan

Konsep Dasar dan Komponen Imunoasai

Konsep Dasar dan Komponen Imunoasai.  Imunologi yaitu ilmu yang mempelajari reaksi dari tubuh terhadap invasi suatu antigen dan akibat yang ditimbulkan oleh pembentukan antibodi /antibidi yang telah ada pada antigen yang masuk tersebut. Jadi dengan berkembangnya imunologi, diperlukan suatu cara pemeriksaan untuk mengukur derajat imunitas / kadar antibodi atau antigen dalam cairan tubuh atau serum seseorang, dan teknik inilah yang kemudian disebut imunoassai, sedangkan ilmu yang mempelajari reaksi antigen dan antibodi in vitro disebut serologi

A. KONSEP DASAR IMUNOASAI

Sesuai dengan defenisi tersebut diatas, maka konsep dasar dari imunoassai ialah reaksi antigen dan antibodi yang dapat digambarkan dalam bentuk reaksi sebagai berikut. Dalam tahap awal dari reaksi antibodi antigen membentuk ikstsn kompleks (Ab ;Ag) : Ab + Ag           Ab : Ag

Reaksi ini merupakan reaksi bolak- balik, jadi kompleks tersebut selanjutnya akan berdisosiasi menjadi : Ab : Ag           Ab + Ag  

Setelah waktu tertentu akan terjadi keseimbangan antara bagian yang berasosiasi dengan bagian yang berdisosiasi, sehingga reaksi mencapai keseimbangan. (equilibrium)  : Ab + Ag            Ab : Ag

Berdasarkan konsep dasar ini maka bukan hanya antibodi saja yang dapat ditentukan menggunakan antigen yang diketahui tetapi antigen/ bagian antigen juga dapat ditentukan dengan antibodi yang telah diketahui, dan cara inilah yang disebut reverse serology seperti misalnya  Reserve Passive  Hemagglutination untuk penentuan Hepatitis B surface antigen (HBsAg).  Afinitas Ab terhadap Ag merupakan ukuran dari kekuatan ikantan antara Ab dan Ag dalam bentuk komplejks imun. Makin besar afinitas makin banyak Ab dan Ag yang akan terikat dalam kompleks pada saat keseimbangan(equilibrium).

Ikatan Ag dan Ab dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

a. Ikatan hydrogen, 

b. Daya elektrostatik,

c. Ikatan van der Waals,

d. Ikatan hidrofobik.


B. KOMPONEN YANG TERPENTING DALAM IMUNOASAI

Sebagian besar atau semua antibodi mempunyai struktur dasar molekul seperti tampak dalam gambar diatas, bagian yang terikat pada antigen terletak pada variable region (bagian variable). Pembagian menjadi bagian yang konstan dan bagian yang variable dari suatu molekul antibodi di dasarkan pada variabilitas dari urutan asam amino dalam suatu kelas immunoglobulin. Variaasi urutan asam amino menyebabkan pula variasi pada bagian yang mengikat antigen dan menimbulkan berbagai bentuk tempat ikatan antigen ( antigen binding sites)  sehingga dapat menciptakan sampai 1010 macam  antigen binding sites.

1) SPESIFISITAS DARI ANTIBODI

Ikatan antara Ag dan Ab adalah spesifik seperti kunci dengan anak kuncinya, namun spesifisitas ini tidak mutlak, reaksi silang dapat juga terjadi dengan struktur molekul Ag lain yang mirip dengan Ag pasangannya. Jadi spesifitas reaksi Ag dan Ab disamping dipengaruhi spesifisitas antibodinya, tergantung pula pada kemurnian antigennya.

Berpijak dari landasan tersebut, antibodi yang amat spesifik adalah antibodi yang memiliki binding sites yang hanya dapat mengikat antigen dengan struktur molekul yang unik saja. Sebaliknya Ab yang tidak spesifik adalah Ab yang dapat mengikat berbagai macam Ag yang menunjukkan struktur molekul yang berbeda.

2) VALENSI DARI ANTIBODI

Valensi dari Ab adalah jumlah binding sites yang potensial dari Ab terhadap Ag yang spesifik. Atas dasar ini maka Ab mempunyai struktur bilateral yang penting, valensi dari sebagian besar antibodi minimal dua. Jadi sebagian besar Ab adalah bivalen atau multivalent , namun bila Ab tersebut dipakai dalam kosentrasi yang amat rendah (pengenceran amat besar) , dia dapat bereaksi sebagai komponen yang monovalen.

3) AVIDITAS DARI ANTIBODI

Aviditas dari Ab adalah besarnya kemampuan Ab untuk mengikat Ag. Jadi Ab dengan aviditas yang besar akan menunjukkan tendensi untuk mengikat Ag yang banyak. Aviditas merupakan refleksi dari afinitas (besarnya daya ikat) dan jumlah binding sites (valensi).

4) UKURAN KUANTITAS ANTIBODI

Untuk menentukan derajat imunitas, kadar Ab atau bahan lain dalam serum harus dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu satuan atau unit tertentu.

Ada beberapa cara penentuan kadar Ab dalam serum :

a. Kualitatif;

hanya dinyatakan ada atau tidak adanya suatu bahan / Ab dalam serum dengan melihat adanya perubahan dari bahan yang diperiksa, misalnya adanya presipitasi pada uji VDRL mikro, atau adanya perubahan warna pada penentuan HBs antigen secra ELISA.

b. Semikuantitatif;

kadar dari Ab atau bahan lain dalam serum ditentukan dengan cara pengenceran serum secara progresif. Kuantitas dari antibodi dalam hal ini dinyatakan dalam bentuk titer. Titer adalah harga kebalikan dari pengenceran serum yang terbesar yang masih memberikan reaksi positif. Misalnya serum diencerkan  2 kali, 4 kali, 8 kali, 16 kali, 32 kali, 64 kali. Reaksi positif didapatkan pada pengenceran 2 kali, 4 kali, 8 kali dan 16 kali sedangkan pengenceran 32 kali dan 64 kali member hasil reaksi yang negative, maka titernya ialah 1 : 16.

c. Kuantitatif;

umumnya ditentukan dengan menggunakan beberapa (biasanya 5) sera baku yang telah diketahui kadar dari bahan yang akan ditentukan, misalnya antibodi dan dibuat kurva baku. Untuk melihat akurasi dari kurva baku tersebut dipakai serum control yang mempunyai rentang kadar tertentu. Kurva baku ini, dapat dipakai untuk menentukan kadar dari suatu bahan di dalam specimen yang diperiksa.
Unknown Kesehatan

Tinjauan Khusus Tentang Kontrasepsi Hormonal

Tinjauan Khusus Tentang Kontrasepsi Hormonal. Kontrasepsi hormonal adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan preparat hormon estrogen dan atau progesteron.(BKKBN,2000)

1. Sifat Khas Kontrasepsi Hormonal (Hartanto,H.2004)

a. Estrogen sebagai kontrasepsi mempunyai khasiat sebagai berikut :

1) Menghambat ovulasi

Estrogen menghambat ovulasi melalui efek pada hipotalamus, yang kemudian mengakibatkan supresi pada FSH dan LH kelenjar hypophyse. Penghambatan tersebut tampak dari tidak adanya estrogen pada pertengahan siklus dan supresi post-ovulasi peninggian progesterone dalam serum dan pregnanediol dalam urine yang terjadi dalam keadaan normal.

2) Mempercepat perjalanan ovum.

Pengambilan ovum dapat diperlambat bila diberikan progesteron sebelum terjadi fertilisasi sedangkan pada percobaan binatang transpor ovum dipercepat oleh estrogen dan ini disebabkan karena efek hormonal pada sekresi dan peristaltik tuba serta kontraktilitas uterus.

3) Mencegah terjadinya implantasi

Implantasi terjadi 6 hari setelah fertilisasi, dan ini dapat dihambat bila lingkungan endometrium tidak berada dalam keadaan optimal. Kadar estrogen atau progesteron yang berlebihan atau kurang dapat menyebabkan pola endometrium yang abnormal sehingga tidak baik untuk implantasi.

b. Progesterone mempunyai khasiat sebagai berikut :

1) Lendir serviks mengental

Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang kental, sehingga daya penetrasi dan transportasi dari spermatozoa sangat terhambat.

2) Kapasitas sperma dihambat

Menghambat kapasitas sperma yang diperlukan untuk membuahi sel telur dan menembus rintangan di sekeliling ovum.

3) Perjalanan sel telur dihambat

Pengangkutan ovum yang lambat dapat menyebabkan peninggian insidens implantasi ektopik (tubal) pada wanita yang memakai kontrasepsi yang hanya mengandung progesterone.

4) Menghambat implantasi

a) Implantasi mungkin dapat di cegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi.
b) Pemberian progesteron eksogenous dapat mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi, produksi progesterone yang berkurang dari corpus luteum menyebabkan penghambatan dari implantasi.

5) Mencegah ovulasi

Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros hipotalamus-hypophyse-ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh progesterone

2. Jenis-Jenis Kontrasepsi Hormonal
a. Kontrasepsi oral (pil)

Kontrasepsi pil adalah suatu kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja.

1) Jenis Kontrasepsi pil terdiri dari 6 (enam) macam yaitu :

a) Pil oral kombinasi (POK) yang mengandung komponen estrogen dan progesteron dan terbagi menjadi dua macam yaitu

(1) Monophasic yaitu jumlah dan proporsi hormonnya konstan setiap hari.
(2) Multiphasic yaitu dosis hormonnya bervariasi setiap hari dalam satu siklus seperti pil biphasic dan pil triphasic.

b) Pil sequential yang mengandung komponen estrogen saja untuk 14-16 hari dan disusul tablet kombinasi untuk 5-7 hari.
c) Pil serial yang sama dengan pil sequential, hanya di tambah dengan 7 tablet agar menjadi 28 tablet.
d) Pil incremental yang mempunyai estrogen dosis rendah sejak hari pertama siklus, yang perlahan-lahan dinaikkan sampai mencapai 0,1 mcg dan progesteron diberikan hanya pada 5 hari terakhir.
e) Pil mini yang hanya mengandung progesteron saja, dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
f) Pil pagi (morning-after-pill) yang berisi estrogen dosis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam hari.

2) Kelebihan kontrasepsi pil

a) Efektifitasnya tinggi bila digunakan setiap hari.
b) Pemakai pil dapat hamil lagi, bila mana dihendaki kesuburan dapat kembali dengan cepat.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual suami istri.
d) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang, dan tidak terjadi nyeri haid.
e) Dapat mengobati wanita dengan perdarahan yang tidak teratur.

3) Kekurangan kontrasepsi pil.

a) Pil harus diminum setiap hari secara teratur tidak bolah lupa.
b) Motivasi harus diberikan secara lebih intensif.
c) Bagaimana juga tetap ada efek sampingnya

4) Efek Samping Kontrasepsi pil

a) Ringan

Berupa mual muntah, pertambahan berat badan, perdarahan tidak teratur, oedema/ retensi cairan tubuh, sakit kepala, timbul jerawat dan keluhan ringan lainnya.

b) Berat

Berat terjadi tromboembolisme mungkin karena peningkatan aktifitas faktor-faktor pembekuan atau karena pengaruh vaskuler secara langsung mengenai kemungkinan timbulnya karsinoma serviks uteri. Menurut penelitian yang di percaya di luar negeri, dikatakan bahwa tidak diperbolehkan hubungan yang bermakna antara pemakai pil dengan kanker ataupun dengan displasia serviks.

5) Kontra indikasi

a) Absolut

Adanya gangguan fungsi hati, tromboflebitis atau riwayat tromboflebitis, kelainan serebro-vaskuler, keganasan pada kelenjar mammae, dan alat reproduksi, serta adanya varises yang berat.

b) Relatif

Hipertensi, diabetes mellitus, penyakit tiroid, perdarahan abnormal, pervaginam yang tidak jelas penyebabnya, penyakit jantung dan penyakit ginjal, serangan asma bronchial, migrain yang hebat, serta mioma uteri.

b. Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah kontrasepsi bagi wanita yang diberikan melalui suntikan berupa hormon estrogen atau progesteron.

1) Macam-macam kontrasepsi suntik

a) DMPA (Depot Medroxy Progesteron Asetat) atau depo-provera dengan dosis 150 mg, disuntikkan sekali dalam 12 minggu.
b) Net-EN (Norethindrone Enanthate) atau noristerat dengan dosis 200 mg dan disuntikkan sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama, kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
c) Cyclofem yang diberikan sekali tiap 4 minggu.

2) Mekanisme kerja

a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus oleh sperma.
c) Perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga konsepsi dihambat.
d) Mengubah suasana endometrium sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.

3) Keuntungan

a) Pemberian sederhana setiap 4 sampai 12 minggu.
b) Tingkat efektifitasnya tinggi.
c) Tidak terpengaruh pada hubungan seksual.
d) Pengawasan medis yang ringan.
e) Dapat diberikan pada pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi.
f) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.

4) Kerugian

a) Haid tidak teratur.
b) Adanya keluhan mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.
c) Ketergantungan klien.
d) Terlambatnya pemulihan kesuburan.
e) Masih terjadi kemungkinan hamil.
f) Berat badan meningkat

5) Efek samping

a) Amenorea
b) Mual, pusing dan muntah.
c) Spotting (haid tidak teratur).

c. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)

Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau susuk KB adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon levonorgestel yang dibungkus dalam kapsul silastik-silikon dan disusukan di bawah kulit setiap kapsul mengandung 36 mg levonogestrel yang akan dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mcg. Konsep mekanisme kerjanya sebagai progesteron yang dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi. Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi sprematozon dan menyebabkan situasi endometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.

1) Jenis-jenis alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah

a) Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 34 mm dengan diameter 2,4 mm dan di isi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerja 3 tahun.

2) Mekanisme kerja AKBK adalah

a) Menghambat ovulasi sehingga ovum tidak diproduksi secara teratur.
b) Membentuk secret serviks yang tebal untuk mencegah penetrasi sperma.
c) Menekan pertumbuhan endometrium.
d) Mengurangi sekresi progesterone selama fase luteal dalam siklus terjadinya ovulasi.

3) Keuntungan AKBK adalah

a) Digunakan dalam jangka panjang (3 atau 5 tahun).
b) Daya guna tinggi.
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
d) Bebas dari pengaruh estrogen.
e) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
f) Tidak mengganggu ASI.
g) Penyulit medis tidak terlalu tinggi.

4) Kekurangan AKBK adalah

a) Harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan.
b) Mungkin dapat terlihat di bawah kulit.
c) Akseptor tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri.

5) Efek samping yang dapat ditimbulkan AKBK adalah :

a) Gangguan pola haid seperti perdarahan haid memanjang atau lebih sering berdarah (metroragia), amenorhoe.
b) Berat badan bertambah.
c) Timbulnya akne, ketegangan payudara.
d) Liang senggama terasa kering.
e) Mual-muntah-anoreksia.
f) Sakit kepala
Unknown Kesehatan

Penyebab Depresi

Penyebab Depresi. Gangguan depresi pada umumnya dicetuskan oleh peristiwa hidup tertentu. Kenyataannya peristiwa hidup tersebut tidak selalu diikuti oleh depresi, hal ini mungkin disebabkan karena adanya faktor-faktor lain yang ikut berperan mengubah atau memengaruhi hubungan tersebut.

A. FAKTOR FISIK

1. Faktor Genetik

Seorang yang dalam keluarga diketahui menderita depresi berat memiliki risiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat pada umumnya. Gen ( kode biologis yang diwariskan dari orang tua) berpengaruh dalam terjadinya depresi, tetapi ada banyak gen di dalam tubuh kita dan tidak ada seorang pun peneliti yang mengetahuinya secara bagaimana gen bekerja. Seseorang tidak akan menderita depresi hanya karena ibu, ayah, atau saudara menderita depresi, tetapi risiko terkena depresi meningkat.
2. Susunan Kimia Otak dan Tubuh

Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar dalam mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan adanya perubahan dalam jumlah bahan kimia tersebut. Hormon noradrenalin yan memegang peranan utama dalam mengendalikan otak dan aktivis tubuh, tampaknya berkurang pada mereka yang mengalami depresi. Pada wanita, perubahan hormon dihubungkan dengan kelahiran anak dan menopause juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi (kompas, 2008).

3. Faktor Usia

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa  golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena pada usia tersebut terdapat tahap-tahap serta tugas perkembangan yang penting, yaitu peralihan dari masa remaja ke dewasa, masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, serta masa pubertas hingga kepernikahan. 
Dalam penelitian Jorm (2000), ditemukan bukti bahwa pada usia dewasa terdapat penurunan kecenderungan kecemasan dan depresi seiring dengan bertambah usia. Faktor yang mempengaruhi penurunan tersebut adalah berkurangnya respon emosi seseorang seiring bertambahnya umur, meningkatnya kontrol emosi dan kekebalan terhadap pengalaman yang stressful.

4. Faktor Gender

Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria. Bukan berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja kerena wanita lebih sering mengakui adanya depresi daripada pria dan dokter lebih dapat mengenali depresi wanita. Penelitian Angol (1998) menunjukkan bahwa periode meningkatnya risiko depresi pada wanita terjadi ketika masa pertengahan pubertas.

Data yang dihimpun oleh World bank menyebutkan prevalensi terjadinya depresi sekitar 30% terjadi pada wanita dan 12,6% dialami oleh pria (Desjarlais, 1995). Radloff dan Rae (1979) berpendapat bahwa adanya perbedaan tingkat depresi pada pria dan wanita lebih ditentukan oleh faktor biologis dan lingkungan, yaitu adanya perubahan peran sosial sehingga menimbulkan berbagai konflik serta membutuhkan penyesuaian diri yang lebih intens, adanya kondisi yang penuh stressor bagi kaum wanita, misalnya penghasilan dan tingkat pendidikan yang lebih rendah dibandingkan pria, seperti masalah reproduksi serta berbagai perubahan hormon yang dialami wanita sesuai kodratnya.

5. Gaya Hidup

Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak shat berdampak pada penyakit misalnya penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi. Tingginya tingkat stress dan kecemasan digabung dengan makanan yang tidak sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka waktu yang lama dapat menjadi faktor beberapa orang mengalami depresi. Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat pada pasien berisiko penyakit jantung. Gaya hidup yang tidak sehat misalnya tidur tidak teratur, makan tidak teratur, mengkomsumsi jenis makanan fast food atau makanan yang mengendung bahan perasa, pengawet dan pewarna buatan, kurang berolahraga, merokok, dan minum-minuman keras (Hendranata, 2004).

6. Penyakit Fisik

Perasaat terkejut karena mengetahui kita memiliki penyakit serius dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaan diri dan penghargaan diri. Alasan terjadinya depresi cukup kompleks misalnya depresi sering terjadi setelah serangan jantung, mungkin karena seseorang merasa mereka baru saja mengalami kejadian yang dapat menyebabkan kematian atau mereka tiba-tiba menjadi orang yang tidak berdaya. Pada individu lanjut usia penyakit fisik adalah penyebab yang paling umum terjadinya depresi. Penelitian Ebrahim (1987) terhadap 149 penderita stroke menunjukkan adanya gangguan efektif depresi pada penderita stroke akut setelah enam bulan.

Menurut McKenzie (1999) ada beberapa penyakit yang dihubungkan dengan depresi yaitu :

 a.   Acromegaly
b.   Addixon’s desease
c.   Alkohol
d.   Brain abscess
e.   Brain haemorrhage
f.    Brain tumours
g.   Chronic fatigue syndrome
h.   Cushing’s desease
i.    Dementia
j.    Diabetes
k.   Encephalitis
l.    Luka pada kepala
m.  Masalah jantung
n.   Hyperparathyroidism
o.   Hypopituitarism
p.   Hypothyroidism
q.   Multiple sclerosis
r.    Parkinson’s desease
s.    Luka berat pada kepala
t.    Tubercolosis, meningitis
u.    Kekurangan vitamin
v.    Penyakit oleh virus
w.  Masalah keseimbangan air dalam tubuh, misalnya kurang garam, tinggi atau rendahnya kalsium dalam tubuh.    

7. Obat-obatan

Beberapa obat – obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi. Namun bukan berarti obat tersebut menyebabkan depresi dan menghentikan pengobatan dapat lebih berbahaya daripada depresi.

Menurut McKenzie (1999) ada beberapa obat yang menyebabkan depresi yaitu :
a.   Tablet antiepilepsy
b.   Obat anti tekanan darah tinggi
c.   Obat anti malaria-mefloquine
d.   Obat anti parkinson
e.   Obat kemoterapi (beberapa) digunakan untuk pengobatan kanker
f.   Pil kontrasepsi
g.   Digitalis (jantung)
h.   Diuretics (tekanan darah)
i.    Interferon-alfa yang digunakan untuk pengobatan hepatitis C
j.   Obat penenang
k.   Terapi streroid (untuk asma)

8. Obat-obatan terlarang

Obat-obatan terlarang terbukti dapat menyebabkan depresi karena memengaruhi kimia dalam otak dan menimbulkan ketergantungan.  Menurut Bress (2008) beberapa obat-obatan terlarang yang menimbulkan depresi yaitu :
a. Marijuana/Ganja
b. Heroin/Putauw
c. Kokaina
d. Ektasi
e. Meth/Sabu-sabu

9. Kurangnya cahaya matahari

Kebanyakan dari kita merasa lebih baik dibawah sinar matahari daripada hari mendung, tetapi hal ini sangat berpengaruh pada beberapa individu. Mereka baik-baik saja ketika musim panas tetapi menjadi depresi ketika musim dingin.

B. FAKTOR PSIKOLOGI

1. Kepribadian

Aspek kepribadian ikut pula memengaruhi tinggi rendahnya depresi yang dialami serta kerentanan terhadap depresi. Ada individu yang lebih rentang terhadap depresi yaitu yang mempunyai konsep diri dan pola pikir yang negatif, pesimis, juga tipe kepribadian Introvert (Retnowati,1990).

2. Pola Pikir

Pada tahun 1967 psikiatri Amerika Aaron Beck menggambarkan pola pemikiran yang umum pada depresi dan dipercaya membuat seseorang rentan terkena depresi. Secara singkat, dia percaya bahwa seseorang yang merasa negatif mengenai diri sendiri rentan terkena depresi.

3. Harga Diri (Self-Esteem)

Harga diri menurut Bandura (1997) adalah perasaan individu mengenai kemampuannya dalam melakukan sesuatu.
Self-esteem bervariasi dari positif ke sangat negatif. Baaik terlalu positif maupun negatif tidak baik untuk kesehatan :
a. Harga diri terlalu tinggi
b. Harga diri negatif
c. Harga diri yang sehat4. Stres : Kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, pindah rumah, atau stres berat yang lain dianggap dapat menyebabkan depresi. Reaksi terhadap stres  seringkali ditangguhkan dan depresi dapat terjadi beberapa bulan sesudah peristiwa itu terjadi. Riset telah memperlihatkan bahwa peristiwa kejadian-kejadian dalam hidup yang buruk cenderung menumpuk dalam 6 sampai 12 bulan sebelum depresi mulai terjadi.

5. Lingkungan Keluarga 

a. Kehilangan orang tua ketika masih anak-anak
ada bukti bahwa individu yang kehilangan ibu mereka ketika muda memiliki risiko lebih besar terserang depresi.
b. Jenis pengasuhan
Psikolog menemukan bahwa orang tua yang menuntut dan kritis, yang menghargai kesuksesan dan menolak semua kegagalan membuat anak-anak lebih mudah terserang depresi di masa depan. Psikoterapis menyatakan bahwa orang-orang yang kurang kasih sayang ketika kecil berisiko terserang depresi ketika dewasa namun tidak bukti ilmiah untuk membuktikan hal ini.
c. Penyiksaan fisik dan seksual ketika kecil 
Ada beberapa bukti bahwa penyiksaan fisik atau seksual dapat membuat seseorang berisiko terserang depresi berat sewaktu dewasa.

6. Penyakit Jangka panjang

Orang yang sakit keras menjadi rentan terhadap depresi saat mereka dipaksa dalam posisi dimana mereka tidak berdaya atau karena energi yang mereka perlukan untuk melawan depresi sudah habis untuk penyakit jangka panjang. Beberapa ahli percaya bahwa seseorang yang ditempatkan untuk waktu yang lama dalam situasi dimana mereka tidak punya kekuatan dan tidak dapat melarikan diri , lebih mudah terserang depresi (Lumongga lubis,2009).
Unknown Kesehatan

Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan. Manajemen keuangan merupakan hal yang penting untuk dipelajari, agar dapat mengelolah suatu perusahaan dengan baik.

A. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

1. Perencanaan Keuangan

Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran Keuangan

Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan Keuangan

Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

4. Pencarian Keuangan

Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

5. Penyimpanan Keuangan

Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

6. Pengendalian Keuangan

Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan

Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
B. Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat (4) aspek yaitu:

1. Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

C. Fungsi Utama Manajemen Keuangan

1. Investment Decision : Keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola perusahaan.
2. Financing Decision : Keputusan berkaitan dengan penetapan sumber dana yang diperlukan dan penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal yang optimal).
3. Assets Management Decision: Keputusan berkaitan penggunaan dan pengelolaan aktiva (kata bijak: lebih mudah membangun daripada mengelola).

D. Tugas Pokok Manajemen Keuangan

Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :

1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

E. Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Unknown Ekonomi

Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi

Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi. Menurut WHO (World Health Organization) keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan atau mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto H, 2004, hal.26).

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat permanen/menetap yang dapat dilakukan secara mekanis menggunakan alat, tanpa menggunakan alat atau dengan operasi (Wiknjosastro H, 1999, Cetakan Kelima, hal.905).

Tujuan pokok pelayanan kontrasepsi adalah menurunkan angka kelahiran yang bermakna dengan menunda, menjarangkan dan menghentikan kehamilan (Hartanto H, hal.30).

Cara kerja kontrasepsi bermacam-macam tetapi pada umumnya sama yaitu mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sperma dan menghalangi pertemuan sel telur dan sel sperma.

1. Macam-macam Kontrasepsi

a. Metode Sederhana

1) Kondom adalah bahan karet (lateks), polyuretan (plastik), atau bahan sejenis yang kuat, tipis dan elastis. Benda tersebut ditarik menutupi penis yang sedang ereksi untuk menangkap semen selama ejakulasi dan mencegah penularan HIV dan mengurangi resiko penyakit menular seksual. Cara kerjanya menghalangi terjadinya sperma di ujung selubung karet yang dipasang penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan (Saifuddin A.B, 2003 hal. Mk-16 dan Varney, H. 2006 hal. 435). 

2) Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, tersebut  bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopii) dan sebagai alat tempat spermizida (Saifuddin AB, 2003, hal Mk-201).

Diafragma adalah karet lateks berbentuk kubah yang diinsersi kedalam vagina. Ketubuh ini menutupi serviks, yang berfungsi sebagai sawar sperma sehingga membantu mencegah kehamilan (Varney,H..2006 hal 79). 

3) Spermisida adalah zat kimia yang dapat melumpuhkan sampai mematikan spermatozoa yang digunakan menjelang hubungan seks (Manuaba, IBG, 1998, hal 440).

4) Senggama terputus (coitus interruptus) adalah penarikan penis dan vagina sebelum terjadi ejakulasi dengan demikian semen (air mani) sengaja ditumpuhkan diluar senggama untuk mencegah sel mani memasuki arena fertilisasi. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa refkejs ejakulasi datangnya dapat disadari oleh sebagian pria (Mochtar R, 1998 hal. 259).

5) Pantang berkala adalah tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri. Untuk menentukan masa subur istri ipakai 3 patokan yaitu ;

a. Ovulasi terjadi 14 + 2 hari sebelum haid yang akan datang.
b. Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi.
c. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi. (Winkjosastro H, 2006, hal 906).

b. Metode Modern

1) Hormonal

a) Pil KB

(1) Pil kombinasi merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang pertama kali dikembangkan nama pil tersebut di ambil dari fakta bahwa setiap pil mengandung suatu kombinasi estrogen dan progestin. (Varney. H, 2006, hal 463)
Saat ini tersedia variasi kombinasi pil yang terdiri dari :

(a) Monofasik jumlah dan tipe estrogen dan progestin yang dimakan sama setiap hari selama 20 atau 21 hari, di ikuti dengan tidak meminum obat hormonal selama 7 hari.

(b) Bifasik : Dosis dan jenis progestin tetap sama, tetapi kadar progestin berubah diantara minggu pertama dan minggu ke dua pada siklus 21 hari dengan tidak minum obat hormonal selama tujuh hari.

(c) Trifasik jenis estrogen tetap sama, tetapi tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin kadarnya tetap konstan atau dapat berubah dengan 3 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa sesuai kadar progestin tetap sama, tetapi memiliki hormon aktif, tiga kadar yang berbeda selama siklus pil 21 hari yang diikuti dengan tidak meminum obat hormonal selama 7 hari obat.  

(2) Pil mini (low dose continuous progesterone) adalah pil kontrasepsi yang hanya terdiri dari progesterone saja dalam dosis yang rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.

b) Suntikan KB

(1) Depo Provera  yang mengandung medroxy progesteron  asetat 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) ``diberikan setiap 3 bulan (12 minggu).
(2) Cyclofem yang mengandung 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap bulan.
(3)  Noristeran (200 mg) yang merupakan derivate tetosteron diberikan setiap 2 bulan (8 minggu).
(Varney. H, 2006, hal 481)

c) Susuk KB

Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan pencabutan disebabkan oleh pemasangan tidak tepat, oleh karena itu hanya petugas klinik yang terlatih (dokter, bidan, dan perawat) yang diperbolehkan memasang maupun mencabut implan. Untuk mengurangi masalah yang timbull setelah pemasangan, semua tahap proses pemasangan harus dilakukan secara hati-hati dan lembut dengan menggunakan upaya pencengahan infeksi yang dianjurkan. Di Indonesia dikenal beberapa jenis implant yaitu Norplant, Implanon, Indoplanon, Sinoplanon, Jadena (Saifuddin AB,2003,hal.Pk.14)

2) AKDR (Intra Uteri Devices)

AKDR bekerja terutama mencengah sperma dan ovum     bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi. Memungkinkan untu8k mencengah implantasi telur dalam uterus (Saifuddin AB.2003,hal.M.K.73)

c. Metode Mantap

1) Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen. Dengan mengoklusi tuba fallopi mengikat dan memotong atau memasang cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum (Saifuddin A.B, 2003, hal. Mk. 78).

a) Teknik Irving (Hartanto H, 2004, hal. 271-274).

(1) Tuba fallopi diikat pada 2 tempat dengan benang yang dapat diserap kemudian dibagi diantara kedua ikatan.
(2) Ujung/puntung proximal ditanamkan    kedalam myometerium uterus.
(3) Ujung/puntung distal ditanamkan kedalam mesosalpinx.

b) Teknik madlener

(1) Bagian tengah tuba fallopi diangkat sehingga membentuk suatu loop.
(2) Dasar dan loop dijepit dengan klem kemudian diikat dengan benang yang tidak diserap.
   
c) Teknik Pomeroy

(1) Bagian tengah tuba fallopi dijepit dengan klem lalu diangkat sehingga membentuk suatu loop.
(2)Dasar dan loop diikat dengan benang yang dapat diserap.
(3)Bagian loop diatas ikatan dipotong.

d) Teknik Parkland

(1) Suatu segmen kecil dan tuba fallopi dipisahkan dan mesosalpinx.
(2) Masing-masing ujung dan segmen tersebut diikat dengan benang chromic kemudian dipotong diantara kedua ikatan dan segmen tuba fallopi dibuang.

e)Teknik fimbriektomi kroener.

Bagian 1/3 distal dan tuba fallopi) diikat dengan dua ikatan benang silk dan ujung fimbriae di eksisi.

(1) Tehnik ml sangat efektif sebagai prosedur interval.
(2) Pada tehnik ini tidak didapatkan gangguan suplai darah ovarium.

d. Vasectomy

Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan kolusi vasa deferensial sehingga air transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi (Saifuddin A.B 2003, hal Mk.82).
Unknown Kesehatan

Konsep Kesehatan Kerja

Konsep Kesehatan Kerja.

1. Pengertian Kesehatan

Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.

Menurut  Suma'mur  (2009 ; 104), kesehatan kerja adalah ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang mantap antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Kesehatan kerja memiliki sifat medis dan sasarannya adalah tenaga kerja (pekerja).

2. Fungsi Kesehatan

Secara umum kesehatan berfungsi untuk kwalitas atau produktifitas kerja dari tubuh suatu individu yang berarti juga bahwa kesehatan tersebut menjadi faktor utama penunjang kwalitas SDM seseorang.

Kesehatan dapat dikatakan sebagai hal yang paling berharga dalam hidup kita. Hal ini dikarenakan fakta yang membuktikan bahwa tanpa kesehatan, kita tidak akan dapat menikmati hidup sehingga apa yang telah kita peroleh dalam hidup ini akan sia-sia saja karena kita tidak dapat sepenuhnya menikmati semua itu. Maka dari itu, perlu untuk menjaga kesehatan agar tetap pada kondisi yang prima sehingga kita dapat melakukan kegiatan kita sehari-hari dengan lebih optimal. Dengan berbekal kesehatan yang prima, kita akan dapat melakukan segala aktivitas sehari-hari dengan lebih menyenangkan, baik itu bekerja, belajar, maupun bersenang-senang.

3. Tujuan Kesehatan Kerja

Secara umum kesehatan kerja bertujuan agar aktivitas kerja dapat tetap berlangsung dengan baik. Sedangkan secara spesifik kesehatan kerja bertujuan:

a. Pekerjaan tetap berjalan sesuai dengan job description  ( pembagian kerja)

b. Karyawan merasa nyaman bekerja 

c. Planning kerja yang telah di susun berjalan sebagaimana mestinya

d. Mengurangi resiko kesalahan dan kecelakaan kerja

e. Tujuan akan perusahaan secara relatif akan sukses tercapai

f. Mengurangi pengeluaran perusahaan dalam hal ini biaya kesehatan

Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya menyerasikan antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/metode keja, proses kerja dan kondisi yang bertujuan untuk :

a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya

b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerja

c. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.

d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.

4. Indikator Kesehatan Kerja

Menurut Santoso, ( 2002; 05) Beberapa indikator yang reaktif pada pengukuran kinerja kesehatan adalah:

a. Frekuensi Penyakit Akibat Kerja  Jumlah kasus akibat Penyakit Akibat Kerja (PAK). Indikatornya bisa berupa tingkat frekuensi (frequency rate) PAK per satu juta jam paparan kerja.

b. Kecelakaan akibat PAK atau yang diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah Jumlah pekerja yang terkena penyakit infeksi atau penyakit yang dapat dicegah, seperti malaria, keracunan makanan, penyakit lionaires, dll. Indikatornya adalah jumlah penyakit baru yang muncul. 

c. Jumlah kompensasi yang dikarenakan sakit Jumlah klaim perusahaan yang diakibatkan oleh sakit. Indikatornya adalah persentase jumlah klain sakit dibandingkan dengan jumlah total klaim. Data bisa diambil dari perusahaan asuransi. 4.    Jumlah pekerja yang berhenti akibat PAK Data ini diambil dari jumlah pekerja yang diberhentikan atau dipensiunkan dini, akibat menderita PAK. 

d. Jumlah evakuasi medis Yaitu jumlah evakuasi medis yang telah dilakukan. Indikatornya adalah jumlah evakuasi medis yang dilakukan pada pekerja yang beresiko per satu juta jam paparan kerja. 

e. Absensi karena sakit Absen karena sakit didefinisikan sebagai ketidak hadiran pekerja dikarenakan tidak mampu bekerja dikarenakan sakit. Indikatornya berupa jumlah absensi per persentase jumlah total hari kerja.  

f. Penggunaan fasilitas bantuan kantor karena alasan kesehatan Beberapa perusahaan mempunyai fasilitas/program bantuan bagi para pekerjanya terkait alasan kesehatan.

g. Hasil akhir dari surveilens kesehatan Adalah jumlah pekerja yang mengikuti surveilens kesehatan, yang telah terbukti positif menderita penyakit akibat kerja yang tidak dapat disembuhkan (adverse health effect)
Unknown Serba-Serbi

Teori Produktivitas Kerja

Teori Produktivitas Kerja. Kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman kerja, dan motivasi karyawan. Hasil kerja seseorang memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif melakukan pekerjaan secara baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula. Pendidikan mempengaruhi kinerja seseorang karena dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan berinovasi dan selanjutnya berpengaruh terhadap kinerjanya.

Menurut Dharma (2005;25) mengistilahkan kinerja adalah sebuah proses untuk mendapatkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan mengembangkan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalm suatu jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang.
Menurut  Simamora (2004;461) kinerja adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu;

a. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personil.

1. Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seseorang personil telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan penting.

2. Penilaian kinerja regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personil. Tindakan ini akan membuat personil untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.

Penelian kinerja adalah Hasil kerja karyawan dlihat pada aspek kualitas, kuantitas waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaa sedangkan menurut Rivai (2004;309) penilaian kinerja adalah kecakapan, kemampuan dan tanggung jawab karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara berkala.

Menurut  Sutrisno (2010;172-173)  menyebutkan bahwa penilaian kinerja terdiri dari 4 kriteria, yaitu;

1. Kualitasyang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahaan, waktu, dan ketetapan dalam melakukan tugas.

2. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan.

3. Waktu kerja,  menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani.

4. Kerja sama, menerangkan akan bangaimana individu membantu atau menghambat usaha dari teman sekerja.

Menurut Robbins dalam buku Sutrisno (2010;180) kinerja digunakan sebangai dasar penelian dan evaluasi dan sistem yang merupakan kekuatan penting untuk memengaruhi prilaku karyawan. Penilian kinerja mempunyaui tujuan untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memetuhi mematuhui prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Sedangkan Dessler dalam buku    Sutrisno (2010;181) menyatakan beberapa hal yang digunakan untuk menilai kinerja disebutkan antara lain;

1. Keterampilan merencanakan

a. Menilai dan menetapkan prioritas dari bidang hasil.

b. Merancang rencana jangka panjang dan pendek yang realitas.

c. Merumuskan jadwal yang mungkin.

d. Mengantisipasi masalah-masalah yan mungkin dan hambatan-hambatan ke arah pencapain hasil yang dituntut.

2. Keterampilan mengorganisasi

a. Melontarkan kegiatan demi penggunaan optimal  atas sumber-sumber porsenil dalam rangka mencapai tujuan.

b. Secara jelas mendefinisikan tanggung jawab dan batas wewenang bawahan.

c. Menimalkan kebingungan dan ketidakefisienan dalam opersi kerja.

3. Keterampilan mengarahkan

a. Kemampuan unutuk  memandu dan menyedia.
b. Menengkan proses motivasi, komunikasi, dan kepemimpinan.

4. Keterampilan mengendali

a. Menetapkan prosedur yang tepat untuk terinformasi tentang kemajuan kerja bawahan.

b. Mengindifikasi simpangan dalam kemajuan tujuan kerja.

c. Menyusuaikan diri dalam kerja untuk dapat memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan telah dicapai.

5. Menganalisis masalah

a. Menetapkan dana yang berhungan dengan permasalahan.

b. Membedakan fakta-fakta yang berarti dari yang kurang berarti.

c. Menetapkan hubungan timbal balik.

d. Mencapai pemecahan yang kelihatanya praktis.

Adapun indikator kinerja karyawan menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005;63) adalah sebagai berikut;

1. Mampu meningkatkan target pekerjaan

2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan

4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan

5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan

Dalam penilaian kinerja karyawan tidak hanya menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan kerja, kerajinan, kedisiplinan, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya. Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki karyawan yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam perusahaan. Banyak perusahaan berusaha mencapai sasaran atau kedudukan yang terbaik dan dapat terpercaya dalam bidangnya.

Menurut Sutrisno (2010;176-178) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebangai berikut;

1. Efektivitas dan efisien adalah kelompok bila tujuan kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan sedangkan efisien adalah berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

2. Orentasi dan tanggung jawab adalah dalam organisasi yang baik wewenangnya dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang-tindih tugas.

3. Disiplin adalah secara umum disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan.

4. Inisiatif adalah daya pikir, kreatiftas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

Perusahaan sebangai suatu organisasi mempunyai tujuan yakni memperoleh keuntungan. Perusahaan dapat beroperasi karena kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.
Unknown Ekonomi

Konsep Keselamatan Kerja

Konsep Keselamatan Kerja.

1. Pengertian Keselamatan Kerja

Ditinjau dari aspek teknis, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapan mencegah kecelakaan kerja akibat kerja. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dijabarkan ke dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang disebut SMK3. Soemaryanto, (2002; 121).

Keselamatan kerja bersifat teknik dan sasarannya adalah lingkungan kerja. Keselamatan kerja berhubungan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja juga menyangkut seluruh proses produksi dan distribusi barang maupun jasa. Adapun tujuan dari keselamatan kerja adalah melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan nya dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup, menjamin keselamatan setiap orang lain di tempat kerja, dan meningkatkan produksi. Santoso, (2002 ; 21).

2. Fungsi Keselamatan Kerja

a. Melindungi  pekerja dari kecelakaan kerja

b. Meminimalisir kerugian perusahaan akibat kecelakaan kerja

c. Membantu perusahaan dalam pencapaian target dari perusahaan sesuai yang telah di rencanakan

3. Tujuan Keselamatan Kerja

Tujuan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial.

b. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja.

c. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga  kerja.

d. Meningkatkan produktivitas kerja.  Manulang, (2001 ; 32).

4. Indikator Keselamatan Kerja

Ada beberapa indikator  terpenuhinya keselamatan kerja

a. Kesadaran karyawan akan pentingnya keselamatan kerja

b. Berkurangnya angka kecelakaan kerja  yang terjadi

c. Ketelitian karyawan dalam bekerja makin meningkat

d. Pengikatan kinerja karyawan

e. Meningkatnya  omzet perusahaan
Unknown Serba-Serbi

Sistem Reproduksi pada Manusia

Sistem Reproduksi pada Manusia. Hasil peleburan sel telur (sel kelamin wanita) dan sperma (sel kelamin pria) di dalam tubuh wanita akan tumbuh dan berkembang biak menjadi individu baru.

1. SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA

Sistem reproduksi pria dibedakan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.

Organ Reproduksi Luar


a. Penis

Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen (mani) ke dalam organ reproduksi betina.

b. Skrotum 

Selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Organ Reproduksi Dalam
a. Testis

 Kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel sperma serta hormon testosteron. Dalam testis, banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
    
b. Epididimis 

Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis. Fungsinya, untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma selama kira-kira 3 minggu.

c. Vas deferens

Saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Fungsinya untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.

d. Saluran ejakulasi

saluran oendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.

e. Uretra

Saluran panjjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.


2. SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA




 Sistem reproduksi wanita juga terdiri dari organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam.

Organ Reproduksi Luar Wanita


a. Vagina

Saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Fungsinya, sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi, biasa disebut liang peranakan. Di dalam vagina terdapat selaput dara.

b. Vulva

Suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu labia mayora dan labia minora :
1. Labia mayora merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luar melindungi organ di dalamnya.
2. Labia minora merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.

Organ Reproduksi Dalam Wanita


a. Ovarium

Organ reproduksi utama wanita yang berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Fungsinya, untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron.

b. Estrogen

Berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder (merangsang penebalan dinding rahim) serta membantu dalam proses pematangan sel ovum.

c. Progesteron

Berfungsi memelihara masa kehamilan, contohnya menyiapkan endometrium sebagai tempat implantasi embrio.

d. Fimbriae 

Serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangakl ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduk. Fungsi, untuk menangkap sel ovum matang matang yang dikeluarkan oleh ovarium.

f. Infundibulum

Bagian ujung oviduk yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Gungsinya, menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae.

g. Tuba falopi

Saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

h. Oviduk

Saluran panjang kelanjutan dari tuba falopi. Fungsinya, sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

i. Uterus 

Organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan embrio selama kehamilan. Uterus mampu berkembang sampai 500 kali ukuran awalnya jika diperlukan selama proses kehamilan. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks, yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 lapisan dinding yaitu perimetrium, miometrium dan endometrium.

j. Cervix

Bagian dasar uterus yang berbentuk menyempit sehingga disebut leher rahim yang menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervix sampai pada vagina.

Terima kasih atas kunjungannya di blog Menara Ilmu, semoga artikel  tentang Sistem Reproduksi pada Manusia bermanfaat untuk anda.
Unknown Kesehatan

Pengertian dan Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Pengertian dan Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja. Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1984, p.1). Input bisa mencakup biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost). Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan (sales), earnings (pendapatan), market share, dan kerusakan (defects) (Gomes,1995, p.157).

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2). Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993, p.1).

Menurut Anoraga dan Suyati, (1995, p.119-121) produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.

Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang P. Siagian bahwa produktivitas adalah: “Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.”

Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan behaviours dari para pekerja yang ada di dalam organisasi sehingga banyak program perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya (Gomes, 1995, p.160).

Pengertian lain dari produktivitas adalah suatu konsep universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia, dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.137).

Menurut Manuaba (1992) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.138).

Menurut Sinungan, (2003, p.12), secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas juga diartikan sebagai :

a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satuan-satuan (unit) umum.

Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang.
Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut system pemasukan fisik perorangan atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan/ pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar.

Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana = Hasil dalam jam-jam yang standar : Masukan dalam jam-jam waktu.

Untuk mengukur suatu produktivitas perusahaan dapatlah digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam-jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja (Sinungan, 2003, p.24-25).
Menurut Wignjosoebroto, (2000, p.25), produktivitas secara umum akan dapat diformulasikan sebagai berikut :

Produktivitas = Output/input(measurable)+ input (invisible).
Invisible input meliputi tingkat pengetahuan, kemampuan teknis, metodologi kerja dan pengaturan organisasi, dan motivasi kerja.

Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, misalnya, maka formulasi berikut bisa dipakai untuk maksud ini, yaitu  : Produktivitas = total keluaran yang dihasilkan

Tenaga Kerja jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan Di sini produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia (man-hours), yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tenaga kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung, akan tetapi biasanya meliputi keduanya.
Unknown Ekonomi