Powered by Blogger.

Tinjauan Khusus Tentang Kontrasepsi Hormonal

Tinjauan Khusus Tentang Kontrasepsi Hormonal. Kontrasepsi hormonal adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan preparat hormon estrogen dan atau progesteron.(BKKBN,2000)

1. Sifat Khas Kontrasepsi Hormonal (Hartanto,H.2004)

a. Estrogen sebagai kontrasepsi mempunyai khasiat sebagai berikut :

1) Menghambat ovulasi

Estrogen menghambat ovulasi melalui efek pada hipotalamus, yang kemudian mengakibatkan supresi pada FSH dan LH kelenjar hypophyse. Penghambatan tersebut tampak dari tidak adanya estrogen pada pertengahan siklus dan supresi post-ovulasi peninggian progesterone dalam serum dan pregnanediol dalam urine yang terjadi dalam keadaan normal.

2) Mempercepat perjalanan ovum.

Pengambilan ovum dapat diperlambat bila diberikan progesteron sebelum terjadi fertilisasi sedangkan pada percobaan binatang transpor ovum dipercepat oleh estrogen dan ini disebabkan karena efek hormonal pada sekresi dan peristaltik tuba serta kontraktilitas uterus.

3) Mencegah terjadinya implantasi

Implantasi terjadi 6 hari setelah fertilisasi, dan ini dapat dihambat bila lingkungan endometrium tidak berada dalam keadaan optimal. Kadar estrogen atau progesteron yang berlebihan atau kurang dapat menyebabkan pola endometrium yang abnormal sehingga tidak baik untuk implantasi.

b. Progesterone mempunyai khasiat sebagai berikut :

1) Lendir serviks mengental

Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang kental, sehingga daya penetrasi dan transportasi dari spermatozoa sangat terhambat.

2) Kapasitas sperma dihambat

Menghambat kapasitas sperma yang diperlukan untuk membuahi sel telur dan menembus rintangan di sekeliling ovum.

3) Perjalanan sel telur dihambat

Pengangkutan ovum yang lambat dapat menyebabkan peninggian insidens implantasi ektopik (tubal) pada wanita yang memakai kontrasepsi yang hanya mengandung progesterone.

4) Menghambat implantasi

a) Implantasi mungkin dapat di cegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi.
b) Pemberian progesteron eksogenous dapat mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi, produksi progesterone yang berkurang dari corpus luteum menyebabkan penghambatan dari implantasi.

5) Mencegah ovulasi

Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros hipotalamus-hypophyse-ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh progesterone

2. Jenis-Jenis Kontrasepsi Hormonal
a. Kontrasepsi oral (pil)

Kontrasepsi pil adalah suatu kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja.

1) Jenis Kontrasepsi pil terdiri dari 6 (enam) macam yaitu :

a) Pil oral kombinasi (POK) yang mengandung komponen estrogen dan progesteron dan terbagi menjadi dua macam yaitu

(1) Monophasic yaitu jumlah dan proporsi hormonnya konstan setiap hari.
(2) Multiphasic yaitu dosis hormonnya bervariasi setiap hari dalam satu siklus seperti pil biphasic dan pil triphasic.

b) Pil sequential yang mengandung komponen estrogen saja untuk 14-16 hari dan disusul tablet kombinasi untuk 5-7 hari.
c) Pil serial yang sama dengan pil sequential, hanya di tambah dengan 7 tablet agar menjadi 28 tablet.
d) Pil incremental yang mempunyai estrogen dosis rendah sejak hari pertama siklus, yang perlahan-lahan dinaikkan sampai mencapai 0,1 mcg dan progesteron diberikan hanya pada 5 hari terakhir.
e) Pil mini yang hanya mengandung progesteron saja, dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
f) Pil pagi (morning-after-pill) yang berisi estrogen dosis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam hari.

2) Kelebihan kontrasepsi pil

a) Efektifitasnya tinggi bila digunakan setiap hari.
b) Pemakai pil dapat hamil lagi, bila mana dihendaki kesuburan dapat kembali dengan cepat.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual suami istri.
d) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang, dan tidak terjadi nyeri haid.
e) Dapat mengobati wanita dengan perdarahan yang tidak teratur.

3) Kekurangan kontrasepsi pil.

a) Pil harus diminum setiap hari secara teratur tidak bolah lupa.
b) Motivasi harus diberikan secara lebih intensif.
c) Bagaimana juga tetap ada efek sampingnya

4) Efek Samping Kontrasepsi pil

a) Ringan

Berupa mual muntah, pertambahan berat badan, perdarahan tidak teratur, oedema/ retensi cairan tubuh, sakit kepala, timbul jerawat dan keluhan ringan lainnya.

b) Berat

Berat terjadi tromboembolisme mungkin karena peningkatan aktifitas faktor-faktor pembekuan atau karena pengaruh vaskuler secara langsung mengenai kemungkinan timbulnya karsinoma serviks uteri. Menurut penelitian yang di percaya di luar negeri, dikatakan bahwa tidak diperbolehkan hubungan yang bermakna antara pemakai pil dengan kanker ataupun dengan displasia serviks.

5) Kontra indikasi

a) Absolut

Adanya gangguan fungsi hati, tromboflebitis atau riwayat tromboflebitis, kelainan serebro-vaskuler, keganasan pada kelenjar mammae, dan alat reproduksi, serta adanya varises yang berat.

b) Relatif

Hipertensi, diabetes mellitus, penyakit tiroid, perdarahan abnormal, pervaginam yang tidak jelas penyebabnya, penyakit jantung dan penyakit ginjal, serangan asma bronchial, migrain yang hebat, serta mioma uteri.

b. Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah kontrasepsi bagi wanita yang diberikan melalui suntikan berupa hormon estrogen atau progesteron.

1) Macam-macam kontrasepsi suntik

a) DMPA (Depot Medroxy Progesteron Asetat) atau depo-provera dengan dosis 150 mg, disuntikkan sekali dalam 12 minggu.
b) Net-EN (Norethindrone Enanthate) atau noristerat dengan dosis 200 mg dan disuntikkan sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama, kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
c) Cyclofem yang diberikan sekali tiap 4 minggu.

2) Mekanisme kerja

a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus oleh sperma.
c) Perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga konsepsi dihambat.
d) Mengubah suasana endometrium sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.

3) Keuntungan

a) Pemberian sederhana setiap 4 sampai 12 minggu.
b) Tingkat efektifitasnya tinggi.
c) Tidak terpengaruh pada hubungan seksual.
d) Pengawasan medis yang ringan.
e) Dapat diberikan pada pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi.
f) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.

4) Kerugian

a) Haid tidak teratur.
b) Adanya keluhan mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.
c) Ketergantungan klien.
d) Terlambatnya pemulihan kesuburan.
e) Masih terjadi kemungkinan hamil.
f) Berat badan meningkat

5) Efek samping

a) Amenorea
b) Mual, pusing dan muntah.
c) Spotting (haid tidak teratur).

c. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)

Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau susuk KB adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon levonorgestel yang dibungkus dalam kapsul silastik-silikon dan disusukan di bawah kulit setiap kapsul mengandung 36 mg levonogestrel yang akan dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mcg. Konsep mekanisme kerjanya sebagai progesteron yang dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi. Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi sprematozon dan menyebabkan situasi endometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.

1) Jenis-jenis alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah

a) Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 34 mm dengan diameter 2,4 mm dan di isi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerja 3 tahun.

2) Mekanisme kerja AKBK adalah

a) Menghambat ovulasi sehingga ovum tidak diproduksi secara teratur.
b) Membentuk secret serviks yang tebal untuk mencegah penetrasi sperma.
c) Menekan pertumbuhan endometrium.
d) Mengurangi sekresi progesterone selama fase luteal dalam siklus terjadinya ovulasi.

3) Keuntungan AKBK adalah

a) Digunakan dalam jangka panjang (3 atau 5 tahun).
b) Daya guna tinggi.
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
d) Bebas dari pengaruh estrogen.
e) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
f) Tidak mengganggu ASI.
g) Penyulit medis tidak terlalu tinggi.

4) Kekurangan AKBK adalah

a) Harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan.
b) Mungkin dapat terlihat di bawah kulit.
c) Akseptor tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri.

5) Efek samping yang dapat ditimbulkan AKBK adalah :

a) Gangguan pola haid seperti perdarahan haid memanjang atau lebih sering berdarah (metroragia), amenorhoe.
b) Berat badan bertambah.
c) Timbulnya akne, ketegangan payudara.
d) Liang senggama terasa kering.
e) Mual-muntah-anoreksia.
f) Sakit kepala
Anda baru saja membaca artikel di Menara Ilmu berkategori Kesehatan dengan judul Tinjauan Khusus Tentang Kontrasepsi Hormonal. Anda bisa sebarkan artikel ini dengan URL http://menarailmuku.blogspot.com/2013/06/tinjauan-khusus-tentang-kontrasepsi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -
Beri Komentar Untuk "Tinjauan Khusus Tentang Kontrasepsi Hormonal"

1 Komentar untuk "Tinjauan Khusus Tentang Kontrasepsi Hormonal"

Anonymous said...

terimakasih banyak info nya keren abis http://khasiatqncgamat.blogspot.co.id/2016/11/penyakit-kulit-bernanah-berair.html