Teori Produktivitas Kerja. Kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman kerja, dan motivasi karyawan. Hasil kerja seseorang memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif melakukan pekerjaan secara baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula. Pendidikan mempengaruhi kinerja seseorang karena dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan berinovasi dan selanjutnya berpengaruh terhadap kinerjanya.
Menurut Dharma (2005;25) mengistilahkan kinerja adalah sebuah proses untuk mendapatkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan mengembangkan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalm suatu jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang.
Menurut Simamora (2004;461) kinerja adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu;
a. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personil.
1. Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seseorang personil telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan penting.
a. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personil.
1. Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seseorang personil telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan penting.
2. Penilaian kinerja regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personil. Tindakan ini akan membuat personil untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.
Penelian kinerja adalah Hasil kerja karyawan dlihat pada aspek kualitas, kuantitas waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaa sedangkan menurut Rivai (2004;309) penilaian kinerja adalah kecakapan, kemampuan dan tanggung jawab karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara berkala.
Menurut Sutrisno (2010;172-173) menyebutkan bahwa penilaian kinerja terdiri dari 4 kriteria, yaitu;
1. Kualitasyang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahaan, waktu, dan ketetapan dalam melakukan tugas.
2. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan.
3. Waktu kerja, menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani.
4. Kerja sama, menerangkan akan bangaimana individu membantu atau menghambat usaha dari teman sekerja.
Menurut Robbins dalam buku Sutrisno (2010;180) kinerja digunakan sebangai dasar penelian dan evaluasi dan sistem yang merupakan kekuatan penting untuk memengaruhi prilaku karyawan. Penilian kinerja mempunyaui tujuan untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memetuhi mematuhui prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Sedangkan Dessler dalam buku Sutrisno (2010;181) menyatakan beberapa hal yang digunakan untuk menilai kinerja disebutkan antara lain;
1. Keterampilan merencanakan
a. Menilai dan menetapkan prioritas dari bidang hasil.
b. Merancang rencana jangka panjang dan pendek yang realitas.
c. Merumuskan jadwal yang mungkin.
d. Mengantisipasi masalah-masalah yan mungkin dan hambatan-hambatan ke arah pencapain hasil yang dituntut.
2. Keterampilan mengorganisasi
a. Melontarkan kegiatan demi penggunaan optimal atas sumber-sumber porsenil dalam rangka mencapai tujuan.
b. Secara jelas mendefinisikan tanggung jawab dan batas wewenang bawahan.
c. Menimalkan kebingungan dan ketidakefisienan dalam opersi kerja.
3. Keterampilan mengarahkan
a. Kemampuan unutuk memandu dan menyedia.
b. Menengkan proses motivasi, komunikasi, dan kepemimpinan.
4. Keterampilan mengendali
a. Menetapkan prosedur yang tepat untuk terinformasi tentang kemajuan kerja bawahan.
b. Mengindifikasi simpangan dalam kemajuan tujuan kerja.
c. Menyusuaikan diri dalam kerja untuk dapat memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan telah dicapai.
5. Menganalisis masalah
a. Menetapkan dana yang berhungan dengan permasalahan.
b. Membedakan fakta-fakta yang berarti dari yang kurang berarti.
c. Menetapkan hubungan timbal balik.
d. Mencapai pemecahan yang kelihatanya praktis.
Adapun indikator kinerja karyawan menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005;63) adalah sebagai berikut;
1. Mampu meningkatkan target pekerjaan
2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan
4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan
5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan
Dalam penilaian kinerja karyawan tidak hanya menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan kerja, kerajinan, kedisiplinan, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya. Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki karyawan yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam perusahaan. Banyak perusahaan berusaha mencapai sasaran atau kedudukan yang terbaik dan dapat terpercaya dalam bidangnya.
Menurut Sutrisno (2010;176-178) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebangai berikut;
1. Efektivitas dan efisien adalah kelompok bila tujuan kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan sedangkan efisien adalah berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2. Orentasi dan tanggung jawab adalah dalam organisasi yang baik wewenangnya dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang-tindih tugas.
3. Disiplin adalah secara umum disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan.
4. Inisiatif adalah daya pikir, kreatiftas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Perusahaan sebangai suatu organisasi mempunyai tujuan yakni memperoleh keuntungan. Perusahaan dapat beroperasi karena kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.
Anda baru saja membaca artikel di Menara Ilmu berkategori Ekonomi
dengan judul Teori Produktivitas Kerja. Anda bisa sebarkan artikel ini dengan URL http://menarailmuku.blogspot.com/2013/06/teori-produktivitas-kerja.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown -
Belum ada komentar untuk "Teori Produktivitas Kerja"
Post a Comment