Powered by Blogger.

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Tidur

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Tidur. Berikut penjelasan mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Tidur.

A. Pengkajian keperawatan

1. Riwayat tidur

a) kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari
b) Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya
c) Kebiasaan/pun saat tidur
d) Lingkungan tidur
e)Dengan siapa paien tidur
f) Obat yang di konsumsi sebelum tidur
g) Asupan dan stimulan
h) Perasaan pasien mengenai tidurnya
i)Apakah ada kesulitan tidur
j) Apakah ada perubahan tidur

2. Gejala Klinis

a) Perasaan Lelah
b) Gelisah
c) Emosi
d) Apetis
e) Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak
f) konjungtin merah dan mata perih
g) Perhatian tidak fokus
h) Sakit kepala

3. Penyimpangn Tidur

a) Insomnia

Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.

Jenis insomnia yaitu :

1. insomnia insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.
2. insomnia intermiten adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
3. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi. Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.

b) Somnambulisme

Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dan kembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai resiko terjadinya cidera.

c) Enuresis

Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa faktor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.

d) Narkolepsi

Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat di katakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang.
Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetikasistem saraf pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yanng bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada di tepi jurang.


e) Night Terrors

Adalah mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih, setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan.

f) Mendengkur

Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila di lewati udara pernafasan.

B. Diagnosis Kperawatan

1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme,kerusakan eliminasi,,pengaruh obat,imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
2. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk. tidur, henti nafas saat tidur,a(sleep apnea) dan keetidak mampuan mengawasi prilaku.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4. Gangguan ukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5. Potensial cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur hipersomia.

C. Perencanaan Keperawatan

Tujuan :

Pereencanan keperawatan berhubungan dengan cara untuk mempertahan kan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal.
Rencana Tindakan :

a) Lakukan identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b) Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c) Tingkatkan aktivitas pada siang hari
d) Coba untuk memicu tidur
e) kurangi potensial cedera selama tidur
f) Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.


D. Pelaksanaan keperawatan.

Tindakan keparawatan pada orang dewasa :

1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.

a) Bila terjadi pada pasien rawat inap,masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah sakit, maka :

• Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas
• Berikan obat analgrsik sesuai pro
• Berikan linngkungan yang suportif
• Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.

b) Bila faktor insomnia maka

• Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur.
• Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu siang dan sore hari.
• Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
• Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
• Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.

c) Bila terjadi somabulisme, maka :

• Berikan rasa aman pada diri pasien
• Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan.
• Cegah timbulnya cidera.

d) Bila terjadi enuresa, maka :

• Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
• Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum tidur.
• Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.

e) Bila terjadi Narkolepsi, maka :

• Berikan obat kelompok Amfetamin /kelomppok Metilfenidat hidroklorida (ritalin) Untuk mengendalikan narkolepsi

2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur.

• Tutup pintu kamar pasien
• Pasang kelambu/garden tempat tidur
• Matikan pesawat telapon
• Bunyikan musik yang lembut
• Redupkan atau matikan lampu
• Kurangi jumlah stimulus
• Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok.

3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari :

• Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
• Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari.

4. Membuat Pasien untuk memicu tidur.

• Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
• Anjurkan pasien minum susu hangat.
• Anjurkan pasien membaca buku
• Anjurkan pasien menonton televisi
• Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
• Anjurkan pasien embersihkan muka sebelum tidur
• Anjurkan pasien membersuihkan tempat tidur

5. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur

• Gunakan cahaya lampu malam.
• Posisikan tempat tidur yang rendah.
• Letakkan bel dekat pasien.
• Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
• Gantungkan selang Drainase di tempat tidur dan cara memindahkannya bila pasien memekainnya.

6. Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.

• Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah.
• Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam.
• Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
• Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.

Tindakan Keperawatan Pada Anak

1. Masa Neonatus Dan bayi

• Beri sprai kering dan tebal untuk menutupi perlak.
• Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak.
• Atur suhu ruangan menjadi 18o-21o C pada malam dan 15,5o-18o C pada siang.
• Berikan cahaya lampu yang lembut
• Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering.
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi.

2. Masa Anak

• Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
• Tempel jadwal tidur
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
• Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.

3. Masa Sebelum Sekolah

• Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
• Tempel jadwal tidur
• Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
• Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita
• Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
• Berikan rasa aman dan nyaman
• Nyalakan lampu agak terang

4. Masa Sekolah

• Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya banyak beraktivitas.

5. Masa remaja

• Usia ini sering memrlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk berias dan membersihkan diri

6.Masa Dewasa (Muda, Paruah Baya, dan Tua)

a) Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur.

• Berikan hiburan.
• Kurangi rasa nyeri.
• Bersihkan tempat tidur.

b) Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat.

• Berikan selimut sehingga tidak kedinginan.
• Anjurkan pasien latihan relaksasi.
• Berikan makan ringan atau susu hangnt sebelum tidur.
• Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
• Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.

E. Evaluasi Keperawatan.

1) Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.

2) Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.

3) Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.

4) Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.

Sekian penjelasan mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Tidur, moga bermanfaat untuk anda.
Anda baru saja membaca artikel di Menara Ilmu berkategori Kesehatan dengan judul Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Tidur. Anda bisa sebarkan artikel ini dengan URL https://menarailmuku.blogspot.com/2012/11/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -
Beri Komentar Untuk "Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Tidur"